Tuesday, April 7, 2015

Ketahui Enam Hal yang Dapat Membuat Kecerdasan Otak Kita Menurun

Setiap manusia memiliki kecerdasan intelektual atau dikenal dengan IQ (intelligence quotient) yang berbeda-beda. IQ bisa diukur untuk menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang walau tak ada ukuran pasti karena kecerdasan seseorang bisa menurun.

Dirangkum dari berbagai hasil penelitian dan pendapat para pakar, banyak faktor yang bisa membuat kecerdasan otak menurun. Berikut 6 hal yang bisa membuat kecerdasan otak Anda menurun.

1. Stres
Stres bisa memicu penurunan kemampuan otak seseorang. Banyak hal yang bisa meningkatkan hormon stres, seperti ada masalah keuangan, pertengkaran dalam keluarga, dan masalah pekerjaan.

"Tingkat stres tinggi tak hanya dapat membuat fungsi otak yang menurun, tapi berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit Alzheimer," ujar Brendan Kelley, ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Ohio.

Saturday, April 4, 2015

"The Great Success": Inspirasi Sukses 9 Tokoh Dunia


Buku "The Great Success" - Sahrul Mauludi


"Penuh semangat dan sangat inspiratif. Buku ini perlu dibaca!"
-- Aan Rukmana, Dosen Universitas Paramadina & Aktivis Pengembangan Leadership













Apa pun perbedaan karakteristiknya, setiap orang memiliki potensi besar yang sama untuk meraih cita-cita dan kesuksesan. Untuk itu, yang diperlukan adalah bagaimana memaksimalkan semua potensi besar tersebut dengan tepat.

Kesuksesan adalah hak setiap orang. Apa pun latar belakangnya, kelas sosial dan tingkat pendidikannya, setiap orang berhak untuk sukses. Setiap orang memiliki peluang untuk sukses: saya, Anda, dan kita semua memiliki peluang yang sama untuk sukses. Melalui buku ini, sang penulis Sahrul Mauludi akan mengajak Anda untuk menyelami kehidupan orang-orang sukses yang mendunia, mengambil inspirasi dan motivasi dari mereka, serta menerapkannya sesuai dengan potensi yang Anda miliki.


1. Leonardo Da Vinci (Visi)
“I wish to work miracles….”

Leonardo adalah orang yang serbabisa, ahli dalam banyak bidang, dan banyak memiliki ide-ide baru. Leonardo mempelajari sesuatu bukan untuk “sekadar tahu”, melainkan untuk mencipta.

Ia mengerjakan karya-karyanya dengan tekun, sabar, dan penuh semangat. Lihat saja bagaimana ia mengerjakan patung Sforza horse bagi Duke Ludovico Sforza selama sebelas tahun. Inilah prinsip penting bagi siapa pun yang ingin meraih kesuksesan dari pekerjaannya.

Sukses terbesar Leonardo adalah ketika ia dapat menjalani hidup sesuai dengan visinya. Orang-orang visioner selalu selangkah di depan, karena ia berpandangan jauh ke depan dan melihat berbagai peluang serta kemungkinan-kemungkinan baru yang belum terpikirkan orang lain.

Penyerbukan Silang Antarbudaya: Dari Keragaman Budaya Untuk Mendorong Kemajuan Bangsa


*(Artikel ini dapat juga diakses di https://www.academia.edu/7228286/PENYERBUKAN_SILANG_ANTARBUDAYA. Dalam blog  ini, artikel mengalami sedikit perubahan)


Budaya Sebagai Faktor Pendorong Kemajuan


Menjelang abad ke 20 para ahli di bidang ilmu sosial mulai menarik perhatian mereka terhadap masalah Dunia Ketiga, yaitu munculnya dikotomi dan kesenjangan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang.[1] Dikotomi tersebut menjadi fenomena yang signifikan dalam memasuki abad ke 20 setelah Perang Dunia Kedua dan sejumlah Negara di Dunia Ketiga berhasil mencapai kemerdekaan—namun tetap tertinggal dan berada di bawah garis kemiskinan.[2] Dalam kaitan ini muncullah beragam teori untuk menjelaskan permasalah tersebut seperti imperialisme dan rasisme,[3] yang kemudian dinilai tidak memadai karena terdapat sejumlah Negara yang memiliki kasus unik sehingga berada di luar penjelasan teori tersebut. Maka bermunculan teori-teori alternatif dan perspektif baru yang berbeda-beda.[4] 

Seperti dijelaskan Gunnar Myrdal dalam Asian Drama, bahwa di tahun setelah Perang Dunia Kedua, dimensi dunia mengalami penyusutan. Ketika bagian mana saja dari dunia kita dapat dicapai dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam, maka sedikit saja yang tersisa dari jangkauan. Bersama dengan penyusutan dunia yang bersifat figuratif ini muncullah sebuah minat dan perhatian baru atas takdir penduduk dunia. Perhatian ini tertuju kepada kesenjangan, yang menjadi semakin luas pada setiap generasi, diantara dunia kaya dan dunia miskin. Sebuah gelombang riset dan kajian baru telah dilakukan atas Negara-negara yang belum berkembang.[5] Sumber daya yang besar dari kita, lanjut Myrdal, dalam bidang ilmu sosial sekarang dikerahkan bagi kajian-kajian ini.[6] 

Diantara teori yang muncul dalam kajian ini dan menjadi alternatif bagi teori-teori sebelumnya adalah tentang posisi kebudayaan sebagai faktor yang berpengaruh atas fenomena sosial, politik dan ekonomi. Menurut Samuel Huntington, dalam buku yang dieditorinya, Culture Matters, tengah terjadi peningkatan di kalangan ilmuwan sosial untuk melihat kebudayaan sebagai faktor untuk menjelaskan modernisasi, demokratisasi politik, strategi militer, perilaku kelompok etnis, dan penyesuaian ataupun antagonisme diantara Negara-negara.[7] 

Wednesday, April 1, 2015

Li Ka-shing, Orang Terkaya di Asia Selama 15 Tahun Terakhir

Li Ka-shing, konglomerat terkaya di Asia tengah berencana membeli O2, perusahaan telekomunikasi terbesar di Eropa. Apabila terealisasi, pembelian O2 akan menjadi pembelian terbesar yang dilakukan Li di sepanjang perjalanan bisnisnya di luar Hongkong.

Li adalah bos dari Hutchison Whampoa, Cheung Kong Holdings dan Watson Group. Dengan kekayaan 35 miliar dolar Amerika, Li dinobatkan majalah Forbes sebagai konglomerat terkaya di Asia selama 15 tahun beruntun.

Lelaki kelahiran 13 Juni 1928 itu mulai berbisnis sejak usai 17 tahun. Ketika itu, Li meninggalkan bangku sekolah dan menjual jam di toko milik pamannya. Tanpa disangka, Li langsung meraih sukses dari jualan jam tangan itu dan direkrut oleh sebuah perusahaan untuk menjual sejumlah produksi logam.

Jualan logam di pagi dan siang hari, Li juga bekerja pada malam hari untuk mengawasi proses pembuatan logam yang dijualnya. Pekerjaan ini membuat Li bisa mengontrol operasi dari pabrik dan juga komersialisasi produk.