Friday, July 24, 2015

Pernah Menjadi Tukang Sapu Jalanan Kemudian Menjadi Presiden Korea Selatan

Siapapun berhak memiliki impian yang tinggi. Karena seorang mantan tukang sapu jalanan pun nyatanya bisa menjadi presiden Korea Selatan. Ya, Lee Myung Bak

Berikut kisahnya, Kisah Hidup Lee Myung Bak, Presiden korea Selatan



Lee Myung Bak yang saat ini menjadi presiden Korea Selatan ternyata pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Saat ia kecil, ia makan hanya dengan ampas gandum. Itupun ampas gandum bekas hasil penyulingan minuman.


Lee lahir di Osaka Jepang. Orang tuanya hanya buruh tani. Saat remaja, Lee menjual makanan dan minuman untuk membantu keluarganya. Saat SMA ia belajar keras agar dapat beasiswa. Ia pun sempat menjadi buruh bangunan. Mimpinya saat itu adalah ingin menjadi pegawai, ya hanya pegawai.

Michael Faraday Menjadi Ilmuwan Hebat Walau Tidak Sekolah

Michael Faraday adalah penemu yang berjasa dalam bidang ilmu kelistrikan. 

Jangan bayangkan bahwa ia adalah lulusan S2 atau S3 sebuah perguruan tinggi. Michael Faraday lahir tahun 1791 di Newington, Inggris. Ia adalah anak yang berasal dari keluarga yang miskin dan TIDAK MAMPU UNTUK SEKOLAH. 

Di usia empat belas tahun ia jadi tukang jilid dan jual buku. Tapi baginya hal itu adalah kesempatan untuk membaca buku seperti orang kesetanan. Saat umurnya menginjak dua puluh tahun, dia mengunjungi ceramah-ceramah yang diberikan oleh ilmuwan Inggris bernama Sir Humphry Davy. 

Ia terpesona lalu menulis surat kepadanya untuk menjadi asistennya. Hanya dalam tempo beberapa tahun, Faraday sudah bisa membuat penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya sendiri. Meski dia tidak punya latar belakang yang memadai di bidang matematika.

Ludwig Van Bethoven Terus Berkarya Walau Tak Bisa Mendengarkannya

Ludwig Van Bethoven merupakan seorang musisi yang amat legendaris. Ia merupakan pianis yang amat berbakat. Ia lahir pada tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Semasa kecil sudah terlihat bakatnya sebagai pemusik. Ia membuat buku musiknya pada tahun 1783. 

Alunan musiknya mampu mengesankan para pendengar melodinya dalam bermusik. Ia pun menjadi pencipta musik yang produktif. 

Namun ketika usianya di penghujung dua puluhan, ia mulai mengalami gangguan pendengaran dan tanda–tanda ketuliannya mulai muncul. Tuli bagi seorang musisi tentu adalah sebuah malapetaka karena pendengaranlah yang mampu merasakan karyanya. Bahkan ketika itu sempat muncul niatnya tuk bunuh diri.

Namun ketika ia sudah mengalami ketulian, ia tidak mengendurkan semangatnya untuk terus berkarya. Justru ia menghasilkan banyak karya di masa–masa seperti itu. 

Ia pun menjadi komponis yang amat populer. Hingga sekarang pun orang masih mengenal namanya. Walaupun ia telah wafat pada tahun 1827 di Wina.


Sumber : http://www.banguninspirasi.com/2015/07/biografi-ludwig-van-bethoven.html#ixzz3gncJt7DA