Showing posts with label Aktual. Show all posts
Showing posts with label Aktual. Show all posts

Friday, November 13, 2015

5 Buku Wajib Baca Ryan Tedja

SELAIN bermusik, salah satu hobi penyanyi dan penulis lagu Ryan Tedja (20) adalah membaca. Baginya, membaca sesuatu yang berguna dan menambah ilmu. Ryan orang yang mudah penasaran. 
"Aku suka membaca karena aku orang yang sangat penasaran dalam segala hal. Jadi aku tipe orang yang sangat enggak sabar dan tidak bisa kalau tidak tahu. Aku tipe orang yang harus tahu segalanya, jadi aku haus akan ilmu dan pengetahuan,” ujarnya saat main ke Kantor Bintang. “Di dalam kepalaku selalu ada banyak pertanyaan dan menurutku untuk orang yang punya sifat seperti itu, tuh buku adalah sasaran yang tepat,” tambah eks personel Nu Dimension ini. 
Berbagai macam buku pengetahuan dan novel ia lahap demi memuaskan rasa penasarannya. “Kita bisa memilih topik dan buku seperti apa yang mau kita baca untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala,” katanya.
Ryan tidak membatasi genre buku yang ia baca. Dari mulai novel hingga biografi, semua dengan senang dia tuntaskan.
Buku-buku apa yang disukai oleh Ryan dan merupakan bacaan wajibnya? 

1.    Steve Jobs 
Mengaku penggemar alm. Steve Jobs, Ryan suka membaca buku biografinya. Baginya, buku berjudul Steve Jobs yang dibuat Walter Isaacson ini sangat inspiratif. “Buku ini menjelaskan banyak sekali sifat-sifat Steve Jobs yang bisa membuatnya sebesar itu. Perbedaan-perbedaannya dengan jutaan orang di dunia yang membuatnya bisa menjadi seorang Steve Jobs yang terkenal itu,” katanya dengan bersemangat. “Di dalam buku itu dibahas tentang detail kehidupan sehari-harinya dan masih banyak lagi soal kehidupannya.”

2.    The Lost Symbol 
Ryan juga suka membaca novel. Salah satu novel favoritnya adalah The Lost Symbol karangan Dan Brown yang juga menulis buku laris The Da Vinci Code. “Buku ini bukan lanjutan dari buku tersebut (The Da Vinci Code), ini cerita yang lain. Tapi buku ini keren banget,” ujarnya. Menurutnya, buku ini salah satu buku terbaik yang pernah ia baca dari kategori novel. “Novel ini menggabungkan cerita fiksi dan pengetahuan peradaban. Dalam buku ini dia menceritakan hal-hal yang benar-benar ada di dunia nyata tapi dia buat dalam kemasan fiksi. (Penulisnya) harus punya pengetahuan dan kecerdasan, dan rahasia-rahasia yang diceritakan dalam buku itu pun sebagian besar nyata, jadi keren banget,” ujar pria yang jago bermain gitar ini panjang lebar. Wah, jadi penasaran mau membaca juga, nih. 


3.     The Great Success 
Menurut Ryan, buku hasil tulisan Sahrul Mauludi ini sangat bagus untuk dijadikan motivasi. Ini buku yang sangat inspiratif. “Buku ini mengisahkan tentang orang-orang hebat di dunia yang punya prinsip-prinsip hidup luar biasa. Banyak tokoh-tokoh besar di dalamnya. Aku suka bacaan yang seperti itu,” ungkap Ryan. 


4.    The Cuckoos Calling 
Nah, mengenai buku ini, Ryan sangat antusias menjelaskannya. “Itu buku terbaru dari J.K. Rowling tapi dia menyamar jadi orang lain. Jadi dia ingin branding bukunya dengan nama yang baru. Buku itu keren banget karena isinya bercerita tentang detektif yang punya cacat tubuh dan kehidupannya hampir hancur. Tapi di tengah kehancurannya, ternyata dia bisa terlibat dalam kasus terbesar di kota tempat ia tinggal dan akhirnya mengubah hidupnya karena berhasil mengungkap kasus itu dan membuatnya jadi cukup kaya,” jelasnya. Menarik, ya!


5.    Life by Design 
Lagi-lagi Ryan merekomendasikan buku tentang Steve Jobs. “Ini filosofi kehidupan Steve Jobs. Menurut Steve Jobs kehidupan itu seperti pelajaran mendesain. Banyak titik-titik dalam kehidupan yang harus dihubungkan dan ketika kita belum menemukan titik selanjutnya dalam kehidupan kita, artinya akan ada titik yang akan terhubung nantinya,” ia menjelaskan tentang buku yang digarap George Beahm ini. “Life by Design menceritakan tentang filosofi hidupnya yang membuatnya begitu hebat,” tambahnya.
 Sumber:

Friday, August 7, 2015

Angelina Jolie: "Fokusku Bergeser dari Diri Sendiri ke Orang Lain"

Selasa, 9 Oktober 2012. Malala Yousafzai, 14 tahun, sedang dalam perjalanan pulang sekolah bersama teman-temannya di distrik Lembah Swat, Pakistan. Menumpang bus sekolah yang biasa ia kendarai, ia tak menyangka ancaman akan menghampiri. Ya, hari itu adalah hari naas buat Malala. Karena tiba-tiba, sejumlah pria berpenutup muka menghentikan bus, menaikinya, dan bertanya, siapa yang bernama Malala. Sejumlah temannya menunjuk ke arah Malala, tak sepenuhnya memahami apa yang akan terjadi.

Tiba-tiba tanpa ba-bi-bu, seorang dari mereka mengeluarkan senjata dan memuntahkan peluru ke arah Malala. Gadis belia itu pun tersungkur. Di leher dan kepalanya ada lobang menganga. Dua temannya, yang juga perempuan, terluka. Segera setelah sang penodong keluar bus, sopir memacu mobilnya membawa Malala ke sebuah rumahsakit di Peshawar. Namun rumahsakit Peshawar khawatir tak bisa menyelamatkan nyawa Malala. Ia pun diterbangkan ke Inggris.


Kabar New York Times
Rabu, 10 Oktober 2012.
Pagi itu, Angelina Jolie, artis yang terkenal dengan kemampuan akting dan kecantikannya, sedang menemani anak-anaknya mempersiapkan diri berangkat sekolah. Entah kenapa hari itu anak-anak Jolie mengatakan tidak ingin berangkat sekolah. Itu adalah sesuatu yang tidak biasa. Di saat berpikir kenapa anak-anaknya enggan berangkat sekolah, mata Jolie  tertuju pada headline New York Times. Di halaman depan koran tersebut tertulis: Taliban Gun Down a Girl Who Spoke Up for Rights.

Jolie pun mengetahui apa yang menimpa Malala sehari sebelumnya. Ia terhenyak. Alih-alih segera memberangkatkan anak-anaknya ke sekolah, Jolie  menceritakan apa yang ia baca tentang Malala ke anak-anaknya. “Mengapa orang-orang itu hendak membunuh Malala?” tanya anak-anaknya. Jolie menjawab, “Karena pendidikan.”

Tak sepenuhnya memahami, anak-anaknya berkomentar pasti orang tuanya sangat sedih. “Yes, kids, tentu orang tuanya sangat sedih,” kata Jolie. “Jika Malala punya hewan peliharaan, siapa nanti yang akan merawat dan menjaganya?,” anaknya yang berumur 6 tahun dengan polos menimpali.

Sulit bagi Jolie menjelaskan ke anak-anaknya yang masih kecil kenapa aeorang gadis belia yang berjuang untuk pendidikan harus dibunuh. Di banyak negara, hal itu sulit dimengerti. Pun bagi Jolie sendiri.

Namun hal itu bisa dimengerti oleh kepala-kepala Taliban, kelompok yang berada di balik penembakan Malala. Ehsanullah Ehsan, juru bicara Taliban lokal, menyatakan bahwa Malala memang target mereka. Malala layak dibunuh, karena dianggap mempropagandakan pandangan Barat, yaitu sekolah untuk kaum perempuan. Bagi Taliban, perempuan tidak layak mendapat pendidikan. “Ini akan jadi pelajaran buat yang lain,” kata Ehsan, tanpa sedikit pun dihinggapi rasa bersalah.

Sunday, March 1, 2015

MEA Sudah Dekat, Pendidikan Masih Tertinggal

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Wardiman Djojonegoro mengimbau pemerintah  agar segera mematangkan persiapan pendidikan Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. 

“Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah makin dekat, pemerintah sudah perlu evaluasi persiapan pendidikan di Indonesia,” kata Wardiman di Jakarta, Sabtu, 21/ 2/2o15.

Menurut dia, evaluasi ini sudah patut dipercepat untuk mendapat gambaran terkait dengan ketertinggalan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Friday, February 27, 2015

Frankfurt Book Fair 2015: Menampilkan Wajah Indonesia Melalui Buku

Mendorong minat membaca melalui kegiatan Bookfair merupakan salah satu sarana yang tepat. Sebab melalui kegiatan yang menghadirkan beragama buku tersebut, akan menumbuhkan daya tarik terhadap buku, yang merupakan salah satu sumber pengetahuan yang sangat penting.

Selain itu, Bookfair juga dapat mendorong para penulis untuk lebih kreatif dan produktif, sebab karya -karya mereka akan dihadirkan untuk umum. Melalui karya-karya penulis itu pula, kebudayaan dan peradaban suatu bangsa akan terlihat.