Mendorong minat membaca melalui kegiatan Bookfair merupakan salah satu sarana yang tepat. Sebab melalui kegiatan yang menghadirkan beragama buku tersebut, akan menumbuhkan daya tarik terhadap buku, yang merupakan salah satu sumber pengetahuan yang sangat penting.
Selain itu, Bookfair juga dapat mendorong para penulis untuk lebih kreatif dan produktif, sebab karya -karya mereka akan dihadirkan untuk umum. Melalui karya-karya penulis itu pula, kebudayaan dan peradaban suatu bangsa akan terlihat.
Hal itulah yang akan ditunjukkan oleh para penulis Indonesia di ajang pameran buku seperti Frankfurt Book Fair (FBF) 2015. Di tangan para penulis tanah air kitalah wajah Indonesia akan digoreskan.
Indonesia, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
sebagai pengelola dan penyandang sebagian dana keikutsertaan Indonesia
di FBF, ingin menjadikan Frankfurt Book Fair 2015 sebagai pameran
peradaban Indonesia. Berbagai rangkaian acara telah disiapkan untuk
dimulai pada Maret 2015 hingga puncak acara FBF pada Oktober 2015 di
Frankfurt, Jerman
Pada 12-15 Maret 2015 mendatang Indonesia akan ambil bagian dalam pameran buku internasional di Jerman, Leipzig Book Fair.
“Kita mulai dengan Maret ini ada pameran buku
terbesar kedua dalam sejarah Jerman, di Leipzig, Jerman bagian timur.
Kita mengirimkan tim delegasi, tidak terlalu besar. Di situ nanti akan
ada berbagai tembakan pertama kita untuk masuk ke Frankfurt Book Fair,”
ujar Ketua Panita Pelaksana FBF Indonesia, yang juga budayawan, Goenawan
Mohamad, saat jumpa pers di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta,
(26/02/2015).
Goenawan mengatakan, Frankfurt Book Fair adalah sebuah festival besar
yang berbeda dengan festival turisme. Ia mengatakan, “Yang kita tampilkan bukan
produk-produk turisme, tapi Indonesia di masa kini dan Indonesia sedang
berkreasi. Itu akan merupakan awal dari kebangkitan literasi dan minat
baca serta perkenalan sastra Indonesia di luar negeri.”
No comments:
Post a Comment