Kehidupan dan Karya
Abu al-Walid
Muhammad ibn Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 H/ 1126 M. Ayah
dan kakek Ibn Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibn Rusyd kecil
sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat. Ia mendalami banyak ilmu,
seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat di Sevilla, kemudian
berhenti dan pulang ke Kordoba untuk melakukan studi, penelitian dan menulis.
Kordoba
dimana Ibn Rusyd menirit karirnya sebagai ilmuwan adalah kota peradaban dan
ilmu pengetahuan. Ibn Rusyd sendiri sangat bangga dengan suasana intelektual di
negerinya itu. Suatu ketika Ibn Rusyd bersama Ibn Zuhr (seorang dokter dari
Sevilla) menghadiri forum diskusi al-Manshur ibn Abd al-Hakim, khalifah dinasti
Muwahhidin. Kepada sahabatnya itu Ibn Rusyd berkata:
“Jika
seorang tokoh agama Sevilla meninggal, dan kemudian menjual bukunya, pasti
buku-buku itu dibawa ke Kordoba. Tetapi ketika seorang seniman Kordoba yang
meninggal, dan kemudian peninggalannya hendak dijual, pasti akan dibawa ke
Sevilla”.
Ibn Rusyd
adalah seorang jenius dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian
besar diberikan untuk mengabdi sebagai Qadi (hakim) dan fisikawan.
Khalifah al-Manshur, Abu Ya’kub, begitu menghormati Ibn Rusyd, dengan
penghormatan yang melampaui para pejabat pemerintah dinasti Muwahidin maupun
para ulama yang jumlahnya puluhan. Namun kelak hal ini akan menimbulkan
kecemburuan dan fitnah di kemudian hari, sehingga atas perintah khalifah yang
telah mendapat hasutan, Ibn Rusyd diasingkan ke Yasyanah, sebuah desa bekas
pemukiman Yahudi.